Kebakaran besar melanda kompleks hunian Wang Fuk Court di distrik Tai Po, Hong Kong, pada Rabu siang. Insiden tersebut menewaskan 44 orang dan menyebabkan 279 lainnya hilang, menimbulkan duka mendalam bagi warga setempat.
Api cepat menyebar hingga melahap tujuh dari delapan gedung kompleks yang memiliki hampir 2.000 unit apartemen. Kepolisian Hong Kong menyatakan tragedi ini sebagai salah satu kebakaran paling mematikan dalam sejarah kota tersebut.
Penyebab Penyebaran Api Cepat
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa kecepatan penyebaran api yang tidak biasa dipicu oleh bahan renovasi. Perancah bambu yang terpasang di luar gedung untuk proyek renovasi besar menjadi titik awal penyebaran api.
Selain itu, material isolasi busa yang digunakan pada dinding gedung juga berkontribusi mempercepat penyebaran api. Security Secretary Hong Kong, Chris Tang, menegaskan bahwa isolasi busa dan jaring konstruksi membuat api merambat dari lantai ke lantai hingga antar gedung dengan sangat mudah.
Penggunaan terpal tahan air dan jaring di sekitar perancah juga mengakibatkan kobaran api sulit dipadamkan. Chris Tang menjelaskan, “Material tersebut menyebabkan api menyebar jauh lebih cepat dibandingkan dengan standar keselamatan yang seharusnya dipenuhi.”
Tindakan Darurat dan Kondisi Korban
Dalam penanganan kebakaran, lebih dari 140 kendaraan pemadam kebakaran dan 800 personel darurat dikerahkan. Korban luka-luka yang dirawat di rumah sakit mencapai puluhan orang, dengan 45 di antaranya dalam kondisi kritis. Sayangnya, termasuk di antara korban meninggal ada seorang petugas pemadam kebakaran yang gugur saat bertugas.
Pihak berwenang juga mengeluarkan alarm kebakaran level-5, paling tinggi dalam skala lima tingkat kewaspadaan di Hong Kong, untuk pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir. Kawasan terdampak dievakuasi, melibatkan sekitar 900 warga yang kini tinggal di delapan fasilitas penampungan sementara.
Proses Hukum dan Tersangka Kelalaian
Polisi Hong Kong telah menahan tiga orang dari perusahaan konstruksi yang mengerjakan renovasi gedung. Dua di antaranya adalah manajer dan satu insinyur konsultan yang menghadapi tuduhan pembunuhan karena kelalaian. Perwira Polisi Senior, Eileen Chung Lai-yee, menyatakan adanya bukti kelalaian berat.
Menurut Eileen, “Individu yang bertanggung jawab menunjukkan kelalaian yang menyebabkan api menyebar cepat dan mengakibatkan banyak korban jiwa.” Kasus ini memicu perhatian serius terhadap standar keselamatan dalam proyek renovasi bangunan di Hong Kong.
Dampak dan Langkah Penanganan Selanjutnya
Akibat kebakaran, sejumlah ruas jalan di sekitar lokasi kejadian ditutup total. Proses evakuasi dan pemadaman api masih berlangsung sementara tim inspektur terus melakukan pencarian korban hilang. Pihak berwenang juga mengevakuasi dua kompleks hunian di sekitar lokasi untuk mengantisipasi risiko kebakaran lanjutan.
Insiden ini menimbulkan keprihatinan luas terhadap pengawasan proyek renovasi dan penerapan standar keselamatan bangunan. Kasus kebakaran Wang Fuk Court menjadi peringatan keras bagi pemerintah dan pengembang terkait pentingnya kontrol ketat terhadap bahan bangunan dan prosedur konstruksi demi mencegah tragedi serupa di masa depan.
Baca selengkapnya di: www.suara.com