Kemendikdasmen Luncurkan Guru Wali untuk Cegah Bullying di Sekolah, Apa Tugasnya?

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan meluncurkan program guru wali untuk siswa SMP dan SMA. Program ini bertujuan memberikan pendampingan khusus demi mencegah bullying yang kerap terjadi di sekolah.

Program guru wali terinspirasi dari konsep dosen wali di perguruan tinggi, yang membimbing mahasiswa secara intensif hingga lulus. Begitu pula, guru wali nantinya bertugas mendampingi dan membimbing siswa selama masa belajar.

Guru wali berperan sebagai jembatan antara siswa dan guru Bimbingan Konseling (BK). Hal ini penting karena selama ini satu guru BK harus menangani hingga 160 siswa, sehingga kehadiran guru wali dapat meringankan beban kerja guru BK.

Setiap guru mata pelajaran di sekolah akan ditugaskan menjadi guru wali. Namun, tugas utama mereka adalah memberikan pendampingan langsung kepada siswa di luar jam mengajar.

Jika siswa menghadapi masalah yang membutuhkan bantuan konseling lebih lanjut, guru wali dapat merujuk siswa tersebut kepada guru BK. Mekanisme ini memastikan penanganan kasus secara tepat dan profesional.

Guru yang ditunjuk menjadi guru wali akan mengikuti pelatihan khusus dari Kemendikdasmen. Pelatihan ini meliputi prinsip-prinsip Bimbingan Konseling agar guru mampu menangani masalah siswa secara maksimal.

Saat ini, Kemendikdasmen telah melatih 1.200 fasilitator nasional dan 14.590 fasilitator daerah. Para fasilitator tersebut berasal dari guru BK, kepala sekolah, dan dosen yang akan membantu menyukseskan program ini.

Beban kerja guru wali akan dihitung setara dengan 2 jam pelajaran tatap muka setiap minggu. Ketentuan ini diatur dalam Permendikdasmen No. 11 Tahun 2025 agar tidak memberatkan guru yang menjalankan tugas tambahan ini.

Pemberlakuan beban kerja guru wali sebagai bagian dari jam mengajar diharapkan membuat guru lebih termotivasi menjalankan peran ini. Hal ini juga sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan siswa secara lebih holistik.

Dengan adanya guru wali, diharapkan sekolah dapat menjadi lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi siswa. Pendampingan intensif dianggap sebagai solusi efektif untuk mengurangi bullying dan masalah kesejahteraan siswa lainnya.

Program ini juga membuka peluang bagi guru untuk lebih mengenal perkembangan psikologis dan sosial siswanya. Selain itu, guru wali dapat mendukung pencapaian prestasi akademik siswa melalui bimbingan yang lebih personal.

Kemendikdasmen menilai bahwa perubahan ini penting karena tantangan kesejahteraan siswa saat ini semakin kompleks. Dukungan penuh dari para guru sangat dibutuhkan agar program guru wali dapat berjalan optimal.

Para guru yang menjadi guru wali diharapkan dapat berkolaborasi dengan guru BK dan pihak sekolah. Kerja sama ini menjadi kunci keberhasilan program dalam menciptakan suasana belajar yang sehat dan kondusif.

Secara bertahap, program guru wali akan diimplementasikan di berbagai sekolah. Kemendikdasmen akan terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program agar tujuan pencegahan bullying tercapai secara efektif.

Peluncuran guru wali ini merupakan langkah strategis Kemendikdasmen untuk memperbaiki sistem pendampingan siswa. Dengan demikian, siswa mendapat perhatian khusus yang mendukung perkembangan karakter dan mental mereka.

Ke depannya, guru wali bukan hanya bertugas sebagai pengawas akademik, tetapi juga sebagai figur pendamping yang memahami kondisi siswa secara menyeluruh. Program ini diharapkan meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan siswa secara signifikan.

Exit mobile version