Milia adalah benjolan kecil berwarna putih yang muncul pada permukaan kulit wajah. Kondisi ini umum terjadi terutama di area sekitar mata, pipi, dan hidung.
Meskipun milia tidak menimbulkan rasa sakit, kemunculannya sering mengurangi rasa percaya diri. Milia merupakan kista kecil berisi keratin, protein yang secara alami terdapat pada tubuh untuk membentuk rambut dan kulit. Ketika keratin terperangkap di bawah kulit, benjolan kecil seperti mutiara dapat terbentuk.
Beberapa faktor penyebab milia meliputi penumpukan sel kulit mati, penggunaan produk skincare berat yang menyumbat pori, serta paparan sinar matahari berlebihan. Proses penyembuhan kulit dari iritasi atau luka juga bisa memicu munculnya milia. Selain itu, kondisi kulit kering yang menghambat regenerasi sel turut berperan.
Jenis Milia Berdasarkan Penyebab
Memahami jenis milia membantu menentukan perawatan yang tepat. Milia primer muncul secara spontan dan biasanya terdapat di sekitar mata dan pipi. Milia sekunder terjadi akibat luka bakar ringan, prosedur laser, atau produk skincare yang tidak sesuai. Sementara milia neonatal biasa ditemukan pada bayi baru lahir dan hilang dengan sendirinya. Milia multiple eruptive muncul dalam jumlah banyak dan dapat menimbulkan rasa gatal.
Langkah Aman Menghilangkan Milia
Pemencetan milia secara mandiri sangat tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan iritasi atau infeksi. Berikut ini enam langkah efektif untuk mengatasi milia dengan aman:
-
Eksfoliasi Lembut: Gunakan produk dengan kandungan AHA atau BHA untuk membantu membuka pori dan mengangkat sel kulit mati secara bertahap. Pilih produk yang sesuai jenis kulit agar tidak menimbulkan iritasi.
-
Penggunaan Retinoid: Krim retinoid mempercepat pergantian sel kulit sehingga keratin dapat terangkat lebih cepat. Penggunaannya perlu hati-hati terutama bagi kulit sensitif.
-
Kompres Hangat: Aplikasikan air hangat selama beberapa menit untuk membuka pori-pori secara alami dan mempercepat pengeluaran keratin.
-
Produk Skincare Non-Komedogenik: Pilih pelembap dan sunscreen ringan yang tidak menyumbat pori, guna mencegah penumpukan minyak dan keratin.
-
Lindungi Kulit dari Sinar Matahari: Gunakan sunscreen setiap hari untuk menghindari kerusakan kulit yang memperparah kondisi milia. Paparan sinar matahari berlebihan juga menebalkan tekstur kulit.
- Perawatan Profesional: Jika milia sudah membandel dan berjumlah banyak, konsultasikan dengan dokter kulit. Ekstraksi menggunakan alat steril, chemical peeling, dan laser ringan merupakan metode aman yang biasa dilakukan.
Tips Mencegah Milia Kembali Muncul
Menjaga kebersihan dan kesehatan kulit merupakan kunci pencegahan milia. Bersihkan wajah dua kali sehari dan gunakan pelembap yang sesuai jenis kulit, terutama untuk kulit kering. Hindari penggunaan krim tebal di sekitar mata, serta lakukan eksfoliasi secara rutin mingguan. Pilih produk makeup berlabel non-komedogenik untuk mencegah penyumbatan pori.
Kapan Perlu Konsultasi ke Dokter?
Jika milia terus muncul meskipun sudah melakukan perawatan, atau timbul dalam jumlah banyak dan menimbulkan ketidaknyamanan, pemeriksaan ke dokter spesialis kulit sangat diperlukan. Hal ini bertujuan untuk memastikan tidak ada kondisi kulit lain yang memerlukan penanganan berbeda.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, milia dapat diatasi secara efektif tanpa risiko iritasi. Perawatan yang tepat membantu menjaga kulit tetap cerah dan sehat, sehingga rasa percaya diri kembali optimal.
