Waspadai Hoaks Pengajuan KUR BRI: Hati-hati Pesan WA & SMS Palsu yang Menyesatkan

Hoaks tentang pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI saat ini semakin marak melalui pesan WhatsApp (WA) dan SMS palsu. Banyak oknum penipu yang mengirimkan pesan mengatasnamakan BRI dengan tujuan mendapatkan data pribadi atau uang dari korban. Masyarakat harus waspada dan bisa membedakan antara pesan asli dan hoaks agar tidak mudah tertipu.

Penipu kerap mengirim pesan yang menyatakan penerima “lolos KUR” tanpa harus mengajukan. Pesan tersebut sering kali meminta dokumen pribadi seperti KTP, KK, foto buku tabungan, bahkan kode OTP yang sangat berbahaya jika dibagikan. Pelaku juga menawarkan pencairan dana instan dengan iming-iming yang menggiurkan, tapi mereka meminta biaya administrasi di awal. Selain itu, penipu mengarahkan korban ke link palsu yang mirip dengan situs resmi BRI, namun sebenarnya berbahaya dan bertujuan mengambil data korban.

Modus Penipuan KUR BRI yang Sering Muncul

Berikut ini pola modus penipuan yang perlu diwaspadai:

  1. Pemberitahuan lolos KUR tanpa pengajuan resmi.
  2. Permintaan dokumen pribadi dan kode OTP.
  3. Penipuan biaya administrasi sebelum pencairan dana.
  4. Arahan ke situs palsu dengan tampilan menyerupai BRI.

Dengan mengenali modus-modus di atas, masyarakat diharapkan dapat menghindari jebakan penipuan yang semakin canggih dan merugikan finansial serta privasi.

Ciri-ciri Pesan WA dan SMS Palsu KUR BRI

Pesan palsu biasanya dikirim dari nomor biasa tanpa tanda centang hijau yang menjadi ciri akun resmi BRI. Bahasa dalam pesan kerap mendesak agar penerima segera memberikan data pribadi tanpa waktu berpikir. Selain itu, pesan tersebut menyisipkan link tidak resmi yang berbahaya jika diakses. Penipu juga sering meminta pembayaran biaya administrasi dan proses pencairan yang sebenarnya tidak berlaku.

Menurut pernyataan resmi BRI, bank tidak pernah menggunakan nomor pribadi untuk menghubungi calon nasabah dan tidak pernah meminta data pribadi lewat pesan instan. Dengan memeriksa ciri-ciri tersebut, penerima pesan dapat langsung menyadari bahwa itu adalah penipuan.

Cara Memastikan Keaslian Informasi KUR BRI

Agar terhindar dari hoaks, masyarakat dapat melakukan beberapa langkah verifikasi sederhana. Pertama, hubungi Contact Center BRI resmi untuk menanyakan status pengajuan KUR. Kedua, cek informasi melalui aplikasi BRImo yang merupakan kanal resmi BRI. Ketiga, kunjungi kantor BRI terdekat untuk mendapatkan informasi langsung. Terakhir, selalu periksa akun media sosial resmi BRI yang memiliki tanda centang biru sebagai validasi keaslian.

Langkah-langkah ini sangat efektif untuk memastikan bahwa informasi mengenai KUR memang berasal dari sumber resmi dan dapat dipercaya.

Tips Menghindari Hoaks KUR BRI

Agar tidak menjadi korban penipuan, ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa diikuti:

  1. Tolak memberikan kode OTP kepada siapa pun.
  2. Abaikan pesan yang menjanjikan pencairan dana cepat.
  3. Jaga kerahasiaan dokumen pribadi dengan ketat.
  4. Laporkan nomor pengirim yang mencurigakan ke pihak berwenang.

Penerapan tips ini sangat penting untuk menjaga keamanan data dan mencegah kehilangan uang yang disebabkan oleh penipuan online.

Penegasan dari BRI tentang Biaya Pengajuan KUR

BRI menegaskan bahwa seluruh proses pengajuan KUR tidak dipungut biaya apapun. Bank tidak akan pernah meminta biaya administrasi lewat pesan WA atau SMS, apalagi dari nomor pribadi. Semua proses resmi dilakukan melalui kantor cabang BRI, situs resmi, atau aplikasi BRImo. Jika ada yang meminta uang dengan alasan proses pencairan, warga diminta tidak menanggapinya karena itu jelas penipuan.

Dengan mengetahui fakta ini, masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dan tidak mudah termakan hoaks yang dapat merugikan dari sisi finansial dan keamanan data pribadi.

Exit mobile version