Ferrari dan Lamborghini dikenal sebagai produsen mobil super yang menghadirkan mesin besar dan bertenaga tinggi. Namun, pada tahun 1970-an, kedua merek ini justru memproduksi mesin V8 berkapasitas hanya dua liter. Kapasitas ini tergolong kecil bahkan dibanding mesin empat silinder di mobil sehari-hari, seperti Toyota RAV4 model 2005 yang memiliki 2,4 liter.
Fenomena ini muncul karena adanya kebijakan pajak ketat di Italia terkait barang mewah, khususnya mobil dengan kapasitas mesin di atas dua liter. Pemerintah Italia menerapkan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 38% untuk mobil baru dengan kapasitas mesin melebihi batas tersebut. Kebijakan ini diberlakukan sebagai respons terhadap krisis minyak yang terjadi akibat embargo minyak pada awal dekade 1970-an, yang berdampak pada kenaikan harga bahan bakar secara global, termasuk di Eropa dan Italia.
Strategi Ferrari dan Lamborghini Menyesuaikan Mesin
Alih-alih merancang mobil baru yang sepenuhnya berbeda, Ferrari dan Lamborghini memilih pendekatan mengurangi kapasitas mesin dari model yang sudah ada. Ferrari mengubah model seperti 308 GTS, 308 GTB, dan Dino 308 GT4 dengan mesin V8 berkapasitas dua liter, sehingga lahirlah 208 GTS, 208 GTB, dan 208 GT4. Sementara Lamborghini meluncurkan versi 2.0 liter V8 pada model Uracco P200.
Mesin berkapasitas dua liter ini jelas menghasilkan tenaga yang lebih rendah dibanding versi standar yang memiliki mesin lebih besar. Contohnya, Uracco P200 hanya menghasilkan 182 tenaga kuda, jauh lebih kecil daripada versi mesin lebih besar. Ferrari 208 GT4 yang diproduksi juga hanya mampu menghasilkan sekitar 170 hp. Meski performanya terbatas, model-model ini menunjukkan inovasi dalam menghadapi regulasi yang ketat dan kondisi ekonomi sulit.
Populasi dan Nilai Koleksi Model Duoliter
Karena daya yang terbatas, model ini kurang populer secara komersial, terutama pada Lamborghini Uracco P200 yang jumlah produksinya hanya 66 unit. Sedangkan Ferrari 208 GT4 diproduksi lebih banyak, yaitu lebih dari 800 unit. Hal ini membuat kedua model tersebut termasuk salah satu yang paling langka dari masing-masing merek. Keunikan dan kelangkaannya membuat kedua varian ini memiliki daya tarik tersendiri bagi kolektor dan penggemar otomotif.
Dampak Krisis Minyak dan Pajak terhadap Industri Otomotif Italia
Kebijakan pajak dan pengaruh krisis minyak menandai periode penting dalam sejarah otomotif Italia. Produksi mesin kecil di mobil sport mewah ini mencerminkan adaptasi pabrikan dalam menghadapi kendala ekonomi dan regulasi. Langkah ini menunjukkan bahwa bahkan merek super eksklusif pun harus mengikuti aturan pasar dan pemerintah untuk tetap bertahan.
Fakta Menarik Terkait Mesin V8 Dua Liter
- Mesin dua liter Ferrari dan Lamborghini ini lebih kecil kapasitasnya dibanding mesin mobil biasa saat itu.
- Pajak 38% berlaku khusus untuk mobil dengan kapasitas mesin lebih dari dua liter di Italia.
- Ferrari menghasilkan lebih banyak unit daripada Lamborghini dalam jajaran dua liter ini.
- Tenaga mesin dibatasi di kisaran 170-182 hp, jauh lebih rendah dibanding mesin standar.
- Model ini tergolong sangat langka dan dicari oleh kolektor.
Meskipun beberapa mobil seperti Subaru dan bahkan motor dengan mesin Ferrari V8 juga pernah dibuat, tidak semuanya dirancang khusus untuk memenuhi aturan pasar Italia terkait kapasitas mesin. Model dua liter ini merupakan hasil unik dari dinamika pasar dan regulasi fiskal di era 1970-an. Adaptasi ini mencerminkan hubungan erat antara kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi global, dan inovasi teknis pabrikan mobil super mewah Italia.
