Johanna Faries, presiden Blizzard, menegaskan fokus perusahaan saat ini adalah mengembangkan properti yang sudah ada. Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, ia menjelaskan bahwa Blizzard memiliki aset intelektual (IP) ikonik yang masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih jauh.
Menurut Faries, strategi Blizzard bukan berarti menutup kemungkinan masuk ke area dan wilayah baru. Namun, prioritas saat ini adalah mengoptimalkan nilai dari IP yang sudah dikenal luas. Ia menyatakan, “Kita punya IP ikonik dan dalam banyak hal, masih ada ruang besar untuk berkembang. Jadi mari kita fokus pada kartu yang kita miliki.”
Fokus pada Portofolio dan Pengembangan Multi-Franchise
Faries menambahkan Blizzard berencana untuk memastikan ada setidaknya satu atau dua rilisan besar setiap tahunnya. Pendekatan ini dianggap sebagai pengelolaan portofolio yang strategis agar perusahaan tetap relevan dan diingat oleh komunitas gamers.
Ia menjelaskan, “Kalau dilihat sebagai portofolio, setiap tahun kalender harus ada minimal satu sampai dua produk besar yang diluncurkan Blizzard. Kami percaya jadwal kami sudah tersusun dengan baik untuk bisa memaksimalkan peluang dari berbagai franchise yang dimiliki.”
Dukungan Microsoft dan Harapan untuk StarCraft 3
Di bawah kepemilikan Microsoft, Blizzard diharapkan bertindak lebih hati-hati dan menghindari langkah yang terlalu berisiko. Faries menghindar saat ditanya terkait target margin laba 30% seperti divisi Xbox, namun ia memberikan harapan kepada para fans StarCraft untuk tetap menanti kelanjutan seri ini.
Keterbukaan Blizzard terhadap pengembangan IP baru memang terasa terbatas, namun pengelolaan yang terfokus pada franchise yang sudah sukses dinilai akan mendatangkan hasil positif.
Rilisan Besar Blizzard yang Akan Datang
Blizzard telah menjadwalkan beberapa perilisan besar yang dinantikan penggemar. Ekspansi World of Warcraft yang paling besar sampai saat ini, yaitu World of Warcraft: Midnight, akan dirilis pada tanggal 2 Maret. Sementara itu, ekspansi terbaru untuk Diablo 4, Lord of Hatred, dijadwalkan hadir pada tanggal 28 April.
Selain itu, perayaan ulang tahun ke-10 Overwatch turut menjadi perhatian besar. Blizzard juga telah mengonfirmasi kembalinya BlizzCon, sebagai ajang untuk mengumumkan dan merayakan karya-karya baru perusahaan.
Blizzard dan Pasar China
Di bawah kepemimpinan Faries, Blizzard juga berhasil kembali masuk ke pasar China melalui kesepakatan baru dengan NetEase. Ini menjadi langkah penting setelah sebelumnya perusahaan mengalami keretakan hubungan yang signifikan dengan mitra lama di negara tersebut.
Keberhasilan ini membuka peluang Blizzard untuk memperluas penetrasi pasarnya di wilayah dengan jumlah pemain yang sangat besar, sekaligus meningkatkan potensi pendapatan jangka panjang.
Rencana Strategis dan Prospek ke Depan
Blizzard ingin menjaga relevansi sekaligus memaksimalkan nilai dari IP ikonik yang telah membangun nama besar mereka di industri game. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan memanfaatkan kekuatan multi-franchise, menggabungkan berbagai elemen dari portofolio yang beragam guna meningkatkan keterlibatan pemain.
Berikut ini beberapa poin utama strategi Blizzard ke depan menurut Johanna Faries:
- Fokus pada pengembangan IP yang sudah ada dan sangat dikenal.
- Meluncurkan setidaknya satu atau dua produk besar setiap tahun.
- Memanfaatkan peluang dari multi-franchise untuk meraih audiens yang lebih luas.
- Memperkuat pasar di wilayah strategis seperti China bersama mitra baru.
- Menghadirkan pengalaman baru tanpa mengabaikan warisan dan legendanya.
Dengan strategi ini, Blizzard berusaha untuk tetap menjadi kekuatan besar dalam industri video game global. Pendekatan fokus pada aset yang sudah mapan dan pemanfaatan potensi pasar baru menunjukkan upaya matang untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
