Dengan rumor iPhone Fold yang akan rilis musim gugur mendatang, banyak pihak menaruh ekspektasi tinggi terhadap perangkat lipat pertama Apple ini. Analis pasar memperkirakan iPhone Fold bisa menguasai lebih dari seperlima pasar ponsel lipat di tahun pertamanya, bersaing dengan Samsung dan Google yang sudah lebih dulu mengeluarkan produk sejenis.
Sebagai mantan teknisi perbaikan ponsel, saya memandang ada beberapa kekhawatiran serius terkait iPhone Fold. Meski Apple terkenal telaten mengoptimalkan teknologi dan aplikasi, desain serta spesifikasi yang beredar justru menimbulkan pertanyaan.
Ukuran Layar yang Cukup Kecil
Rumor menyebut layar utama iPhone Fold berukuran 7,8 inci, dengan layar depan 5,5 inci. Jika dibandingkan dengan Galaxy Z Fold 7 yang memiliki layar utama 8 inci dan layar luar 6,5 inci, ukuran iPhone Fold terbilang relatif kecil. Layar depan 5,5 inci bahkan berpotensi menyulitkan pengguna, karena mengetik pesan di layar kecil dan sempit akan terasa kurang nyaman.
Pengalaman saya menggunakan Galaxy Z Fold 5 dengan layar utama 7,6 inci membuktikan bahwa banyak aplikasi streaming seperti Netflix dan Disney Plus belum sepenuhnya memanfaatkan layar besar perangkat lipat. Apple memang unggul dalam integrasi software dan hardware, namun masih harus dibuktikan sejauh mana iPhone Fold dapat mengatasi masalah ini.
Kualitas Kamera Under-Display Masih Diragukan
Kabar lain menyebut iPhone Fold akan menggunakan kamera selfie 24MP yang terpasang di bawah layar (under-display camera). Teknologi ini belum menghasilkan kualitas foto yang optimal. Samsung, misalnya, meninggalkan desain ini pada Galaxy Z Fold 7 karena hasil foto yang buram.
Masalah utama under-display camera adalah piksel layar yang menghalangi sensor kamera menangkap cahaya secara maksimal. Walau solusi kecerdasan buatan (AI) ditawarkan, efektivitasnya harus diuji langsung agar bisa dipercaya.
Desain dan Sensor Sidik Jari yang Berisiko
Apple dikabarkan akan membuat iPhone Fold jadi yang tertipis saat dibuka. Untuk menjaga ketipisan, perangkat mungkin dipasangi sensor sidik jari di sisi samping. Ini menimbulkan kekhawatiran karena mudah tidak sengaja membuka kunci saat ponsel dimasukkan ke tas atau saku.
Selain mengganggu keamanan, posisi sensor bisa menyulitkan bagi pengguna kidal atau mereka dengan keterbatasan mobilitas jari. Saya pernah menerima keluhan terkait hal ini saat memperbaiki ponsel, terutama soal ergonomi.
Spesifikasi Kamera Belakang Terlihat Kurang Kompetitif
Dari sisi kamera utama, iPhone Fold kemungkinan hanya membawa dua kamera belakang 48MP tanpa lensa telefoto. Sementara pesaing seperti Google Pixel 10 Pro Fold dan Galaxy Z Fold 7 menawarkan konfigurasi triple-camera dengan lensa zoom khusus.
Kurangnya lensa telefoto ini dapat mengurangi kemampuan fotografi jarak jauh dan fleksibilitas penggunaan kamera secara keseluruhan.
Harga yang Sangat Mahal
Harga juga menjadi sorotan utama. Rumor menyebut iPhone Fold akan dibanderol sekitar $2,399. Padahal Galaxy Z Fold 7 mulai dari $1,999.
Dengan selisih harga $400 lebih mahal, konsumen berhak mempertanyakan apakah peningkatan fitur sepadan, apalagi dengan potensi kekurangan yang ada seperti kapasitas kamera, ukuran layar, dan sensor sidik jari.
Peluang dan Tantangan iPhone Fold
Meski beberapa rumor mengkhawatirkan, perangkat ini belum diumumkan secara resmi. Apple dikenal pintar menutup bocoran dan menyajikan produk yang mampu mengejutkan pasar.
Namun, jika spesifikasi dan harga seperti yang beredar benar, iPhone Fold mungkin harus bekerja keras meyakinkan konsumen yang telah terbiasa dengan perangkat lipat dari Samsung dan Google.
Sebagai mantan teknisi yang sering menangani masalah perangkat lipat, saya berharap Apple mengedepankan kualitas dan kenyamanan pengguna di atas segalanya agar iPhone Fold tidak hanya menarik di atas kertas, tetapi juga unggul secara praktis di tangan pengguna.
