Standar bus GPIB yang diperkenalkan HP pada tahun 1972 akhirnya mendapatkan dukungan resmi di kernel Linux, setelah lebih dari lima dekade sejak peluncurannya. Dukungan ini memungkinkan perangkat laboratorium lawas yang menggunakan GPIB untuk terintegrasi dengan distribusi Linux modern secara mulus.
GPIB atau IEEE 488 awalnya dirancang untuk menghubungkan instrumen laboratorium dengan komputer. Standar ini mendukung transfer data hingga 8MB/s dan memungkinkan banyak perangkat berbagi satu bus sepanjang maksimal 20 meter.
Sejarah dan Fungsi GPIB
GPIB diciptakan di era awal komputasi, ketika prosesor Intel 8008 baru dirilis dan industri komputer pribadi belum berkembang. Interface ini adalah komunikasi paralel multi-master jarak pendek yang banyak digunakan pada osiloskop, multimeter, dan perangkat laboratorium lainnya.
Dalam perkembangannya, GPIB juga digunakan pada komputer rumahan seperti Commodore 64 dan sistem Acorn. Keandalannya dalam menghubungkan perangkat periferal memantapkan posisi standar ini di dunia teknologi vintage.
Pembaruan di Kernel Linux
Driver GPIB pertama kali masuk ke kernel Linux dalam tahap staging untuk pengujian. Kini, pada versi kernel 6.19, driver ini resmi naik status ke bagian utama kernel dan berfungsi secara stabil. Ini dikonfirmasi oleh Greg Kroah-Hartman, seorang pengembang kernel Linux terkemuka yang juga Fellow di Linux Foundation.
Kroah-Hartman menyatakan bahwa dua subsistem, yakni gpib dan vc04, telah berhasil keluar dari tahap pengembangan dan kini sepenuhnya terintegrasi di kernel. Hal ini menandai kemajuan penting bagi dukungan perangkat keras lama di Linux.
Manfaat dan Dampak Dukungan GPIB di Linux
Dengan integrasi GPIB ke kernel Linux, peralatan laboratorium tua kini bisa digunakan dalam lingkungan kerja modern tanpa tergantung adaptor eksternal. Hal ini sangat membantu para peneliti dan insinyur yang masih memakai perangkat lawas untuk pengukuran presisi dan eksperimen.
Berikut keuntungan utama dari dukungan GPIB di Linux:
- Transfer data 8MB/s yang tetap memadai untuk instrumentasi modern.
- Desain konektor stackable yang mendukung banyak perangkat secara bersamaan.
- Kemudahan integrasi alat lama dalam workflow pengolahan data modern.
- Memelihara nilai dan fungsi teknologi vintage dengan perangkat lunak terbaru.
Dukungan Linux terhadap standar ini menunjukkan bagaimana teknologi berusia puluhan tahun tetap relevan saat mendapatkan pembaruan software yang tepat. Kombinasi hardware klasik dan software modern memperpanjang umur pemakaian instrumen laboratorium dan komputer vintage.
Dengan demikian, penambahan driver GPIB ke kernel Linux menjadi titik penting bagi komunitas pengguna perangkat lawas, menjembatani kesenjangan antara teknologi lama dan sistem operasi terbaru. Teknologi yang dulu dianggap kuno kini mendapat peluang baru di era digital saat ini.
